LS Ep #18: Aku Sadar Aku "JATUH" Lagi

Beberapa hari yg lalu tepatnya tanggal 12 Desember 2015 aku duduk di toilet sambil berpikir, tahan air mata, karena hati aku hancur banget, tiba-tiba aku menyadari sesuatu yg membuat aku takut, marah, sedih, kecewa, merasa bersalah sama diri sendiri dan juga Tuhan. Aku terlalu munafik selama ini, merasa udah cukup bertumbuh dan rohani. Tapi pada kenyataannya malam itu aku baru sadar, aku masih belum sepenuhnya serius dengan hubunganku sama Tuhan, buktinya malam itu aku menjebak diriku sendiri dalam kebahagiaan duniawi yang sifatnya sementara. Krhidupan masa laluku mungkin memang cukup parah, hancur dengan pergaulan nggak bener, tapi malam itu, aku belum pernah ada disituasi seperti malam itu.

Jadi awalnya, atasanku yang merupakan kordinator di kantor lantai 3 di mall tempat aku bekerja-, memang, aku bukan staf dari kantor lantai 3 karena aku dari depertemen yang berbeda, tapi atasanku yang ini cukup bersahabat orangnya, -beliau punya "pacar" yang cukup akrab sama aku dan aku sama beberapa staf lainnya yang beda depertemen sama aku diundang buat rayain ultah "pacarnya" itu tadi di salah satu tempat karaoke yang cukup terkenal disana, awalnya masih biasa aja, sambil nunggu undangan lainnya datang ya kita karaokean dulu sambil minum bir. Singkat cerita semua udah pada ngumpul, semua udah pada makin heboh, seiring berjalannya waktu rata-rata mulai pada aneh semua, aku mulai merasa agak lain, tapi masih nggak ngerti sama perasaanku sendiri, sampai setelah itu tepat jam 12 kita rayain ultahnya dengan tiup lilin dan potong kue

Wajahnya disensor karena alasan "privacy"

Wajahnya disensor karena alasan "privacy"

Dan entah gimana semua udah mulai pada mabuk setelah acara potong kuenya selesai, dan rata-rata udah mulai pada liar, dan aku makin nggak nyaman, dan saat aku ketoilet aku liat temen yang satunya udah muntah-muntah, dan saat aku balik dari toilet keadaan makin liar. Saat itu aku memang minum bir dan sedikit whisky, sesekali kita bersulang sebelum minum dan itu one-shoot, tapi aku nolak baik-baik dengan alasan "sorry I can't drink too much now because I've got something to do this morning. I'm so sorry" dan lucky me mereka bisa menerima alasanku, padahal disana aku paling muda (dan paling pendek XD), dan nolak orang yang lebih tua itu nggak sopan, jadi sebagai gantinya aku ikut bersulang dan minum setengah bir dari gelasku.

Singkat cerita dengan keadaan yang udah makin nggak enak dan liar dimataku, aku mulai jadi diam, aku habisin bir aku dan mulai bertanya dalam hati "apa yang sebenarnya terjadi? kenapa aku mereasa sesuatu yang salah dalam hati aku?" dari yang pertanyaan seperti itu aku kemudian mulai menyadari sesuatu, sesuatu yang membuat hatiku hancur, merasa bersalah, merasa terjebak, malu, marah dan merasa sangat bodoh.

Aku mulai bertanya; seperti inikah kehidupan yang aku inginkan? Seperti inikah kehidupan yang harus aku jalani? aku sadar, aku bukan bagian dari dunia gelap ini, maka itu pertanyaan-pertanyaan itu muncul. Aku langsung lari ke toilet, duduk dan dengan hati yang hancur aku bilang. "ini bukan kehidupan yang aku mau, aku bukan bagian dari hal yang duniawi. Aku harus keluar dari sini." saat itu aku langsung teringat, dulu orang-orang tua suka ingatin, jangan bergaul dengan orang yang pergaulannya kurang sehat, nanti kamu akan teriku-ikut. Tapi aku sama sekali nggak percaya. karena buat aku asalkan aku tau itu salah aku nggak akan terikut-ikut, tapi kenyataannya sekerang aku sadar, semakin aku gede, semakin aku dewasa dan luas pergaulannya, semakin aku juga mulai baper, karena perasaan nggak enak sama temen kalau nolak kita akhirnya mengiyakan meskipun dengan keadaan terpaksa, dan itu gayaku, asalkan orang lain seneng aku akan lakukan itu buat mereka, dan aku sadar itu semua nggak selalu baik.

Malam itu kita pulang jam 3 pagi dari sana, sampai kost-an aku, aku langsung bersihin makeup, mandi karena bau alkohol, dan aku baring, disitu aku nangis, menyadari bahwa betapa naifnya aku, selama ini aku pikir aku udah cukup kuat, udah bertobat sepenuhnya dari kehidupan masa lalu aku, tapi buktinya, aku masih minum, masih nggak jadi berkat, dan udah beberapa minggu aku kehilangan koneksi dengan Tuhan, aku mulai malas lagi untuk berhubungan dengan Tuhan, dan alasan aku nggak banyak buat LS tahun ini adalah kerena banyak hal yang harus aku bereskan lagi dalam kehidupan aku sama Tuhan. Aku merasa aku udah cukup baik, udah berhak untuk menyebut diriku sebagai anak Allah, tapi pada kenyataannya aku belum layak atas itu semua, aku masih suka menjerumuskan diriku ke hal-hal duniawi, biarpun jarang tapi aku masih suka minum.

Apakah aku layak ngebawa-bawa nama Tuhan, kasih kesaksian padahal aku bahkan masih sering sengaja menjatuhkan diriku ke hal-hal yang aku sendiri tau itu nggak baik. Aku udah terlalu sombong dengan kasih karunia Tuhan, bagaimana aku dipulihkan, bagaimana aku keluar dari masa lalu yang hancur dan gelap, Aku pikir itu semua cukup untuk membuat aku tetap menjadi anak Tuhan, aku pikir itu semua cukup untuk membuat aku memuliakan nama Tuhan, tapi kenyataannya NGGAK!!! Aku perlu terus membangun hubungan dan kedekatan dengan Tuhan, bukan cuma sekali dua kali dalam seminggu, tapi setiap saat. Aku terlalu bodoh, sombong dan naif sampai melupakan kunci terpenting hidup sebagai anak Tuhan. Yaitu KEEP IN TOUCH WITH GOD.

--------------------------------------------------------------------------------------------

Dalam tulisan kali ini aku hanya sekedar ingin share, dan menjadi diriku dan apa adanya didepan temen-temen semua, karena aku nggak mau dicap suci ataupun sempurna dari postingan-postingan LS aku sebelumnya, karena pada kenyataannya NGGAK ADA MANUSIA YANG SEMPURNA, kemarin mungkin aku bisa rohani banget, tapi hari ini aku juga bisa jatuh, tapi apapun itu segala sesuatunya akan baik-baik aja saat kita menyadari kesalahan kita dan kembali membagun hubungan yang luar biasa dengan Tuhan.


0 Response to "LS Ep #18: Aku Sadar Aku "JATUH" Lagi"